BerandaNewsMahfud MD Ingatkan Pemimpin Harus Punya Empati ke Rakyat

Mahfud MD Ingatkan Pemimpin Harus Punya Empati ke Rakyat

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju, Prof Mahfud MD melakukan refleksi terhadap Hari Lahir Pancasila. Ada makna yang sangat besar dapat diambil dari sisi balik tentang tercetusnya Pancasila.

Ada satu pesan yang pernah diucapkan oleh proklamator kemerdekaan Indonesia, yakni Ir Soekarno (Bung Karno -red), bahwa pemerintah harus berkorban untuk kepentingan rakyatnya.

“Pemimpin harus berani berkorban seperti penderitaan rakyatnya, bukan justru mengorbankan rakyatnya, itu alasan Bung Karno menolak bantuan seorang stoker (pegawai juru api pada kapal) untuk melarikan diri dari tempat pengungsiannya di Ende (NTT),” kata Mahfud MD usai menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di NTT pada hari Sabtu (1/6) kemarin seperti dikutip Holopis.com.

Pesan penting ini menurut Mahfud bisa menjadi pengingat tentang bagaimana makna dari sosok kepemimpinan yang diteladankan oleh Bung Karno. Bahwa pemerintah seharusnya menaruh empati bagi rakyat yang mendapatkan perlakuan dan kondisi buruk atas penjajahan dalam bentuk apa pun.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Bung Karno bilang, rakyat yang dijajah lebih menderita, pemimpin harus berempati,” ujarnya.

Kemudian, Mahfud MD juga mengatakan bahwa Ende menjadi saksi bisu bagaimana Bung Karno melakukan meditasi dan perenungan terhadap bagaimana negara Indonesia ke depan. Hingga akhirnya tercetuslah Pancasila yang dipedomani sampai dengan saat ini.

“Dalam pengasingannya di Ende itulah Bung Karno melakukan kontemplasi penggalian nilai hidup dan budaya bangsa Indonesia yang dipidatokan di depan Sidang BPUPK pada 1 Juni 1945,” terangnya.

“Pidato itulah yang kemudian menjadi pidato Lahirnya Pancasila, dasar ideologi negara Indonesia,” sambung Mahfud.

Diketahui Sobat Holopis, bahwa cikal bakal Pancasila bukan 5 sila yang ada saat ini. Ternyata kalimatnya adalah ;

1. Kebangsaan Indonesia,
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
3. Mufakat atau Demokrasi,
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Namun melalui berbagai dinamika yang ada, lantas dibentuklah Panitia Sembilan yang diprakarsai oleh BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) untuk merumuskan lebih rinci tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan pembuatan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Panitia sembilan tersebut terdiri dari ; Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. A. A. Maramis, Muhammad Yamin, Achmad Soebardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkar, Haji Agus Salim, dan K.H Abdul Wahid Hasyim.

Baca selengkapnya di halaman kedua.

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Profil Agus Harimurti Yudhoyono, Pensiunan Mayor yang Kariernya Moncer

Agus Harimurti Yudhoyono atau yang kerap disapa AHY merupakan anak pertama dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristina Herrawati atau yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono.

Profil Nurdin Halid, Sosok Berpotensial Masuk Kabinet Mendatang

Nama politisi Partai Golkar, Nurdin Halid ikut masuk dalam bursa calon menteri di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Profil Sufmi Dasco Ahmad, Kader Gerindra yang Digadang Jadi Mensetneg

Sufmi Dasco Ahmad merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Gerindra.

Profil Fadli Zon, Kandidat Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Fadli Zon digadang-gadang menjadi salah satu kandidat menteri dari kalangan Partai Gerindra. Pria kelahiran 1 Juni 1971 ini mendapatkan gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang.

Profil Irawan Ronodipuro, Pengusaha yang Berpotensi Jadi Menko PMK

Nama politisi Partai Gerindra, Irawan Ronodipuro digadang-gadang menjadi sosok yang bakal didapuk menjadi Menko PMK

Profil Airlangga Hartarto, Sosok Dipercaya Jaga Gawang Menko Perekonomian

Sosok Airlangga Hartarto digadang-gadang masih akan betah ditempatkan di kursi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.

FEEDS NEWS

0 Shares
Share via
Copy link