HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Garuda merespons sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyerang pihak KPK usai menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus buronnya Harun Masiku.
Dalam unggahannya di akun X, Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menganggap bahwa Hasto justru tengah memainkan drama dengan menjual cerita teraniaya dan bukan pada substansi kasus.
Teddy mencurigai, langkah tersebut sengaja dilakukan Hasto karena justru ada permasalahan serius yang sedang dihadapi Hasto di KPK
“Biasanya jika lebih banyak drama yang dipermasalahkan dari pada substansi kasus, artinya substansi kasusnya sedang tidak baik-baik saja,” tulis Teddy Gusnaidi dalam unggahannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (10/6).
Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluhkan sejumlah perlakuan penyidik KPK sewaktu proses pemeriksaan dirinya yang masih berstatus sebagai saksi.
Perdebatan itu pertama kali ketika dirinya tidak bisa didampingi oleh kuasa hukumnya saat menjalani proses pemeriksaan. Sebab menurut Hasto, setiap orang berhak mendapatkan pendampingan hukum saat menjalani perkara hukum.
“Kami tadi berdebat karena sepengetahuan saya sebagai saksi di dalam kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana saya berhak untuk didampingi penasihat hukum,” kata Hasto dalam pernyataannya.
Hasto yang juga terjerat kasus penyebaran hoaks dan penghasutan itu kemudian meradang Ketika handphone miliknya tetiba disita oleh penyidik KPK. Padahal, Hasto mengklaim bahwa pemeriksaannya hari ini belum masuk kepada pokok perkara.
“Pemeriksaan saya belum masuk materi pokok perkara karena di tengah-tengah itu kemudian staf saya yang namanya Kusnadi itu dipanggil katanya untuk bertemu dengan saya, tetapi kemudian tasnya dan handphone-nya atas nama saya itu disita,” bebernya.
“Handphone yang disita dan saya menyatakan keberatan atas penyitaan handphone tersebut,” imbuhnya.
Hasto kemudian mengeluhkan Ketika dirinya diperlakukan bak tersangka Ketika proses pemeriksaan terhadap dirinya.
“Saya di dalam ruangan yang sangat dingin hampir sekitar 4 jam dan bersama penyidik face to face paling lama 1,5 jam sisanya ditinggal kedinginan,” ucapnya.