HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menjelang Musyawarah Nasional (Munas), Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) menyatakan ketegasan kepada peran organisasi yang akan menjadi pengawal demokrasi di Tanah air.
Hal tersebut tertuang dalam tema Munas yang akan digelar di Bandar Lampung nanti yakni ‘Revitalisasi Gerakan Advokasi ARUN Dalam Mengawal Demokrasi Indonesia Dalam Mencapai Masyarakat Adil, Makmur Menuju Indonesia Emas’.
Tiga hal yang diagendakan untuk aktivitas utama dalam Munas pertama ARUN di antaranya adalah ;
Pertama, syukuran atas kemenangan Bapak Bangsa Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden.
Kedua, evaluasi peran ARUN dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia. Ketiga, merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks pada era yang terus berubah.
Menurut Ketua Umum Arun, Bob Hasan, Munas ini adalah titik fokus yang amat penting dalam gerakan advokasi mengingat apa-apa saja yang berhadapan dengan ARUN dalam perjalanan perjuangannya.
“Itu adalah refleksi pencapaian di masa sekarang sekaligus memetakan langkah strategis di .asa depan dalam menghadapi tantangan baru,” kata Bob Hasan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (5/6).
Kemudian, Bob juga berkeinginan besar agar ARUN bisa lebih ‘menggigit’ dalam perjuangannya untuk kepentingan masyarakat secara luas.
“Kami berharap Munas ini menjadi momen yang penting bagi seluruh anggota ARUN dan para pemangku kepentingan untuk merumuskan visi, misi dan rencana aksi yang progresif serta efektif dalam memperjuangkan demokrasi yang berkeadilan dan masyarakat yang sejahtera,” ujarnya.
Rencananya, Munas pertama ini akan dihadiri oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), sampai organisasi sayap ranting yang tersebar di hampir 30 Provinsi di Indonesia.
Melalui Munas pertamanya, ARUN ingin memperkuat soliditas anggota, pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam sebuah forum resmi untuk menampung gagasan, melakukan evaluasi dan penyusunan strategi organisasi yang lebih masif.
Bungas T. Fernando Dulling sebagai Sekretaris Jenderal ARUN mengatakan, tema yang diusung dalam Munas ini adalah panggilan bagi semuanya. Bukan hanya panggilan untuk anggota, melainkan juga panggilan bagi pemangku kepentingan untuk bersama-sama merumuskan agenda baru demi memperjuangkan agenda-agenda yang berprinsip pada demokrasi yang inklusif dan berkeadilan. Bahkan ia percaya, agenda ini akan mengarahkan Indonesia untuk siap bersaing secara global.
“Dengan mengumpulkan pemikiran-pemikiran terbaik dan energi kolaboratif dari berbagai pihak, ini menjadi momentum yang krusial dalam membangun fondasi yang lebih kokoh bagi perkembangan serta kemajuan Indonesia. Melalui dialog, diskusi dan aksi konkret, ARUN dan para pemangku kepentingan akan bersama-sama mengarah pada langkah menuju visi bersama. Yaitu Indonesia yang demokratis, adil, makmur dan berdaya saing global,” ucap pria yang karib disapa Nando itu.
Sementara Ketua Panitia Munas pertama Johnny menjelaskan, bahwa dalam Munas ini akan memilih Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ARUN periode lima tahun mendatang. Selain itu, Munas adalah upaya konkret untuk menyatukan barisan dan kekuatan sebagai konsolidasi secara nasional. Serta menjadi contoh bagi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) lain untuk melakukan konsolidasi yang baik dalam keberpihakan pada masyarakat, menyusun program kerja serta rekomendasi-rekomendasi juga implementasinya dalam lima tahun ke depan.
“Harapannya pada Munas pertama di Bandar Lampung ini, tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi pengalaman namun juga mampu menciptakan sinergi baru dan menjalin kemitraan yang kuat dalam memperjuangkan perubahan positif bagi masyarakat Indonesia,” ucap Johnny.
ARUN sendiri merupakan organisasi non pemerintah yang berdedikasi untuk advokasi dan pembelaan untuk kepentingan masyarakat Nusantara. Berdiri sejak tahun 2016, mengusung komitmen menjadi suara kuat bagi masyarakat Indonesia terutama pada masyarakat rentan dan kurang terwakili, agar mampu memperjuangkan hak-hak dasar serta membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan.
Selain DPD, ARUN juga memiliki DPW, DPD sampai organisasi sayap ranting yabg tersebar di hampir 30 Provinsi di Indonesia. Berdasarkan Lembaga Penelitan Jayabaya, ARUN menempati posisi ke tiga sebagai relawan politik dengan exposure rate sebesar 20,6% sentimen positif sebesar 69% pada tahun 2023. Sedangkan di media sosial ada 1.849 pengguna atau 11,3% dari total data membahas ARUN.
ARUN berperan aktif dan memegang kunci dalam advokasi, antaranya advokasi Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap individu dan kelompok rentan, pengirganisiran komunitas dan jaringan, partisipasi dalam pembuatan kebijakan, serta pendidikan dan kesadaran publik.