HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menjelaskan maksud pergerakan timnya ke sejumlah Kementerian beberapa Waktu lalu.
Prabowo pun menegaskan, tim yang dikerahkannya tersebut bukanlah tim transisi. Menteri Pertahanan RI itu pun lebih senang untuk menggunakan istilah lain terhadap tim tersebut.
“Gak kita tidak mengatakan transisi, tidak ada tim transisi. Yang ada tim asistensi dan ada juga kita bentuk tim sinkronisasi,” kata Prabowo Subianto dalam penjelasannya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (6/6).
Prabowo Subianto pun tidak banyak memberikan penjelasan perihal tim tersebut apakah turut dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi hari ini di Istana.
Mantan Danjen Kopassus itu juga memilih menghindar saat diminta penjelasan mengenai mekanisme persiapan tim asistensi yang dimaksudnya.
“Dah ya oke. Terima kasih,” dalihnya.
Pun saat dikonfirmasi mengenai komposisi tim yang lebih didominasi pihak Gerindra saat menemui Sri Mulyani, Prabowo menegaskan itu hanya persoalan teknis.
“Teknis, teknis,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, bahwa dirinya baru saja menerima audiensi dari tim utusan Prabowo Subianto untuk membahas tentang postur anggaran negara.
Di mana tim tersebut terdiri dari 2 orang penting, yakni Sufmi Dasco Ahmad yang notabane adalah Ketua Harian DPP Partai Gerindra, sekaligus Ahmad Muzani yang merupakan Sekjen DPP Partai Gerindra.
“Dan kami sangat senang dan sangat terbuka untuk terus bersinkronisasi dan bersinergi,” kata Sri Mulyani di kantor Kemenkeu RI, Jakarta Pusat pada hari Jumat (31/5).
Menurutnya, pembahasan yang dilakukan Kemenkeu dengan tim Prabowo tersebut sangat penting untuk bagaimana membahas soal RAPBN tahun 2025 mendatang. Apalagi di tahun itu, pemerintahan pusat sudah dikendalikan oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 kemarin.
“Karena seperti diketahui bahwa Kementerian Keuangan sebagai satu institusi memang memiliki tugas hari ini yang sangat penting, yaitu menyiapkan RAPBN 2025 yang merupakan instrumen sangat penting bagi pemerintahan termasuk pemerintahan baru di bawah presiden terpilih Bapak Prabowo dan Wakil Presiden Gibran akan menjalankan program-programnya,” ujarnya.
Namun demikian, bendahara negara tersebut memberikan catatan penting agar persoalan keuangan negara harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Tetap menjaga prinsip-prinsip kehati-hatian, kredibilitas dan confidence dari berbagai stakeholders,” tuturnya.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pembahasan juga dengan DPR RI dalam mengupas pandangan-pandangan kebutuhan pokok fiskal untuk satu tahun periode anggaran negara 2025.
“Minggu lalu saya menyampaikan kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2025 yang pada Selasa yang lalu mendapatkan pandangan dari seluruh fraksi-fraksi di DPR. Dan minggu depan, kami akan menyampaikan respons terhadap pandangan itu,” terangnya.