HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto banyak berbicara jelang pemeriksaannya di KPK terkait keberadaan Harun Masiku yang masih buron sampai dengan saat ini.
Hasto kemudian menyamakan kondisi yang dialami dirinya dengan apa yang dialami oleh Soekarno di jaman kemerdekaan.
“Bayangkan Sukarno mencari orang hanya untuk diajak bicara. Masih mending saya bisa bicara seperti ini. Persoalan diperiksa polda urusan lain,” kata Hasto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (6/6).
Hasto kemudian mengklaim dirinya telah mengalami intimidasi karena proses hukum yang dihadapinya. Mulai dari pemeriksaan di Polda Metro Jaya, hingga pemeriksaan di KPK.
Disinilah kemudian Hasto merasa nyaris seperti perjuangan Soekarno yang diasingkan karena permasalahan masa lalunya.
“Jadi kalau saya diintimidasi kayak gitu masih kecil dibanding perjuangan Bung Karno dan Bu Mega. Sendiri nggak ada masalah. Wong Bung Karno juga sendiri,” ucapnya.
Hasto kemudian pamer bahwa sebenarnya dirinya banyak mendapatkan dukungan untuk melakukan intimidasi tandingan. Pria yang sempat diduga menerima aliran dana di kasus BTS Kominfo itu kemudian malah pamer bahwa dirinya berupaya meredam perlawanan tersebut.
“Aku telah terpikir tapi kemarin Mbak Ning banyak yang mau nemenin. Pak Komar mau mengerahkan ribuan satgas pada mau datang DPP. Saya bilang nggak usah nanti malah nggak bagus,” klaimnya.
Hasto kemudian malah pamer keberadaan KPK yang bisa berdiri karena sosok Megawati. Oleh karena itu, Hasto memilih menghormati Megawati ketimbang proses hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kalau diundang KPK juga datang cukup didampingi penasehat hukum. Kan KPK yang bikin Bu Mega. Nanti kalau saya nggak dateng kualat. Maka dating,” tuturnya.
“Kalau perlu sebelum undangan datang kita siap datang,” tambahnya.