BerandaNewsJokowi Anggap Program Penanganan Stunting Proyek Ambisius

Jokowi Anggap Program Penanganan Stunting Proyek Ambisius

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengakui ada banyak aspek yang membuat program pengentasan Stunting atau kekurangan gizi menjadi terkendala.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai meninjau Posyandu di Jakarta serta Jawa Barat. Jokowi pun menyebut, kerja sama sangat dibutuhkan untuk mengejar target pemerintah menghilangkan Stunting di Indonesia.

“Stunting ini kan tidak hanya urusan makanan, tambahan urusan gizi juga menyangkut sanitasi, lingkungan dari kampung. Lingkungan dari RT juga berpengaruh sekali terhadap masalah air yang ada juga sangat berpengaruh sekali terhadap stunting,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (11/6).

“Memang kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi sehingga hasilnya akan kelihatan,” imbuhnya.

Penerbit Iklan Google Adsense

Kendala itu kemudian yang menjadi alasan adanya penurunan drastis penurunan angka Stunting yang selama ini ditangani oleh Ma’ruf Amin. Padahal, di periode sebelumnya, ada hasil yang signifikan terjadi.

“Kita ingat 2014 kita masih di angka 37, kemudian selama 9 tahun turun menjadi 21. Memang di ini kemarin turunnya hanya kecil 0,1. Tapi apa pun kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh daerah, oleh posyandu harus kita hargai,” tukasnya.

Tak hanya itu, Jokowi kemudian mengkambinghitamkan kondisi pandemi Covid 19 juga menjadi biang kerok melambatnya penurunan angka Stunting di Indonesia.

“Ya kan kadang-kadang kan situasi kayak covid itu hati-hati. Kayak covid kemaren 2,5 tahun mempengaruhi. Konsentrasi kita ke penanganan stunting,” kilahnya.

Di sisi lain, Jokowi pun mengaku target yang dipatoknya tersebut terbilang cukup ambisius. Namun, dengan rendahnya penurunan angka Stunting yang telah ditargetkan, Jokowi belum berencana merevisi target ya.

“Ya yang namanya target, kita kan memiliki target yang sangat ambisius. Dari 37 melompat ke 14,” ucap Jokowi seraya tergelak

“Ini ambisius banget, tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target. Nah nanti akhir tahun kita liat berapa,” lanjutnya.

Oleh karena itu, pada saat ini Jokowi menjelaskan bahwa maksud peninjauan di akhir masa jabatannya ini untuk terus menekan angka Stunting masyarakat.

“Kita tadi melakukan peninjauan di Bogor maupun di Jakarta dalam rangka bulan penimbangan balita yang dilaksanakan serentak di seluruh tanah air di 338 ribu posyandu yang ada. Ini dlm rangka apa? stunting anak. Karena apa pun ini menjadi masalah yang juga harus kita selesaikan,” pungkasnya.

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Profil Agus Harimurti Yudhoyono, Pensiunan Mayor yang Kariernya Moncer

Agus Harimurti Yudhoyono atau yang kerap disapa AHY merupakan anak pertama dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristina Herrawati atau yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono.

Profil Nurdin Halid, Sosok Berpotensial Masuk Kabinet Mendatang

Nama politisi Partai Golkar, Nurdin Halid ikut masuk dalam bursa calon menteri di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Profil Sufmi Dasco Ahmad, Kader Gerindra yang Digadang Jadi Mensetneg

Sufmi Dasco Ahmad merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Gerindra.

Profil Fadli Zon, Kandidat Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Fadli Zon digadang-gadang menjadi salah satu kandidat menteri dari kalangan Partai Gerindra. Pria kelahiran 1 Juni 1971 ini mendapatkan gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang.

Profil Irawan Ronodipuro, Pengusaha yang Berpotensi Jadi Menko PMK

Nama politisi Partai Gerindra, Irawan Ronodipuro digadang-gadang menjadi sosok yang bakal didapuk menjadi Menko PMK

Profil Airlangga Hartarto, Sosok Dipercaya Jaga Gawang Menko Perekonomian

Sosok Airlangga Hartarto digadang-gadang masih akan betah ditempatkan di kursi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.

FEEDS NEWS

0 Shares
Share via
Copy link