BerandaNewsPBNU Ngotot Harus Dapat Jatah IUP : Ini Sudah Melarat dan Putus...

PBNU Ngotot Harus Dapat Jatah IUP : Ini Sudah Melarat dan Putus Asa

HOLOPIS.COM, JAKARTA – PBNU bersikeras bahwa mereka harus mendapatkan jatah IUP (Ijin Usaha Pertambangan) yang telah diberikan oleh pemerintah untuk dikelola.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut, kondisi para warga NU sudah terlalu putus asa akibat kemelaratan atau kemiskinan yang mereka alami selama ini.

“Kenapa karena kita butuh? Jelas kita butuh, ini desperate (putus asa) ini, ini sudah melarat berapa lama, sampai imajinasi kaya aja ga punya. Masak imajinasi untuk mengembangkan sumber daya NU iuran warga,” kata Gus Yahya dalam keterangannya pada Selasa (11/6) seperti dikutip Holopis.com.

Gus Yahya kemudian mengklaim, warga NU pasti punya kemampuan untuk mengurus jatah IUP dari pemerintah meskipun sebagian besar dalam kondisi melarat.

Penerbit Iklan Google Adsense

Namun, Gus Yahya meyakini bahwa kepintaran warga NU sudah cukup untuk bersikap profesional.

“Apakah kita punya kapasitas, ini kalau ada yang ngomong begitu sebetulnya, ya orang NU kalau melaratnya lama ya iya, tapi kan kalau pinter ya pinter. Kita sudah punya kapasitas profesional untuk itu, nanti lihat, masa belum jalankan dibilang nggak profesional, gimana,” klaimnya.

Gus Yahya juga tidak diterima dengan tuduhan bahwa pengelolaan IUP tersebut bakal jadi bancakan pengurus. Pasalnya, saat ini PBNU menurutnya sudah mengatur rencana bisnis lebih lanjut.

“Pemanfaatannya untuk apa, belum-belum udah dituduh jangan sampai dimakan pengurusnya. Kita sudah atur struktur bisnisnya gimana koperasinya supaya menjamin nggak dibawa lari pribadi, nggak percaya, nanti lihat aja,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Pasal 83A ayat (1) PP Nomor 25 Tahun 2024 menyebutkan bahwa regulasi baru itu mengizinkan ormas keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, bisa mengelola Wilayah Izin Pertambangan Khusus (WIUPK).

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Profil Agus Harimurti Yudhoyono, Pensiunan Mayor yang Kariernya Moncer

Agus Harimurti Yudhoyono atau yang kerap disapa AHY merupakan anak pertama dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristina Herrawati atau yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono.

Profil Nurdin Halid, Sosok Berpotensial Masuk Kabinet Mendatang

Nama politisi Partai Golkar, Nurdin Halid ikut masuk dalam bursa calon menteri di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Profil Sufmi Dasco Ahmad, Kader Gerindra yang Digadang Jadi Mensetneg

Sufmi Dasco Ahmad merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Gerindra.

Profil Fadli Zon, Kandidat Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Fadli Zon digadang-gadang menjadi salah satu kandidat menteri dari kalangan Partai Gerindra. Pria kelahiran 1 Juni 1971 ini mendapatkan gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang.

Profil Irawan Ronodipuro, Pengusaha yang Berpotensi Jadi Menko PMK

Nama politisi Partai Gerindra, Irawan Ronodipuro digadang-gadang menjadi sosok yang bakal didapuk menjadi Menko PMK

Profil Airlangga Hartarto, Sosok Dipercaya Jaga Gawang Menko Perekonomian

Sosok Airlangga Hartarto digadang-gadang masih akan betah ditempatkan di kursi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.

FEEDS NEWS

0 Shares
Share via
Copy link