HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menegaskan, kedaulatan dan kepentingan nasional adalah nomor satu atau prioritas dalam hal kemitraan ekonomi dengan negara-negara lain.
Hal itu dikemukan Prabowo Subianto dalam sebuah artikel yang ditulisnya dan terbit di media asing Newsweek, Rabu (12/6) dengan judul ‘The Road Ahead for Indonesia’.
“Saya punya rencana besar untuk negara yang saya cintai, tapi saya tidak melihat pembangunan Indonesia sebagai kompetisi zero-sum-game dengan negara-negara lain di dunia. Kami terbuka,” kata Prabowo dalam tulisannya seperti dikutip Holopis.com, Jumat (14/6).
“Kami menyambut baik kemitraan dan kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain dan sesama kekuatan ekonomi,” lanjutnya.
Menteri Pertahanan RI itu juga menganggap, mitra pemerintah Indonesia nantinya memahami bahwa kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia akan selalu diutamakan.
“Indonesia pada akhirnya tidak bisa bersekutu dengan satu kekuatan mana pun,” tegasnya.
Hal tersebut, menurut Prabowo, sesuai dengan visi posisi geopolitik Indonesia. Ia mencontohkan bahwa saat ini Indonesia akan melanjutkan kerja sama yang kuat dengan Tiongkok sebagai kekuatan penting di kawasan, mitra ekonomi penting, dan masyarakat yang memiliki sejarah panjang.
Namun pada saat yang sama, Indonesia juga berupaya memperluas dan memperdalam kemitraan erat dengan AS dan negara-negara Barat.
“Hal ini penting bagi kita, yang tidak hanya didukung oleh kepentingan dan kerja sama yang sama di sejumlah bidang, namun juga oleh nilai-nilai bersama,” terangnya.
Hal yang sama juga akan berlaku untuk negara-negara di Afrika. Prabowo menekankan juga akan fokus khusus pada Afrika, yang ia gambarkan sebagai sebuah benua yang dekat dengan hatinya dan sebuah negeri yang penuh peluang.
“Kita dapat saling mendukung, berbagi pengalaman, dan dengan membangun sinergi dan kemitraan, bekerja untuk mentransformasi negara kita,” kata Prabowo.
Saat ini Indonesia menurut Prabowo berada di titik puncak pembukaan babak baru di masa depan. Ia pun merasa beruntung saat ini sebagai menteri pertahanan dan akan datang sebagai presiden terpilih, bisa berkontribusi kepada Indonesia dengan mewujudkan potensi negara dan masyarakat yang sebenarnya.
“Saya hanya bisa berharap bahwa dengan bekerja sama dengan semua sahabat dan mitra, saya dapat membuka jalan bagi Indonesia yang sejahtera dan harmonis untuk generasi mendatang,” pungkasnya.