HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyayangkan pernyataan Alexander Marwata perihal penangkapan Harun Masiku.
Yudi menganggap, KPK justru telah membuat kegaduhan hingga berpotensi membuat Harun Masiku makin waspada dalam persembunyiannya.
“Kalo terjadi kegaduhan maka ada 2 pilihan bagi Harun Masiku berpindah ke lokasi lain yang lebih tersembunyi atau tetap di lokasi yang sama dengan asumsi KPK belum tahu namun membatasi pergerakan keluar tempat tinggalnya,” kata Yudi Purnomo dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/6).
Tak hanya itu, para pihak yang telah membiayai pelarian kader PDIP itu diyakini akan semakin mewaspadai pergerakan demi terus menghindari proses hukum.
“Selain itu orang orang yang menyembunyikan harun masiku sekaligus mendanai pelariannya pun tentu akan memikirkan strategi lainnya agar Harun Masiku tetap tidak tertangkap,” ujarnya.
Menurut Yudi, pencarian seorang buronan itu hanya bisa dilakukan ketika Harun Masiku merasa dia sedang tidak diintai karena kewaspadaannya akan berkurang.
“Nyari Buronan apalagi kaya Harun Masiku ya rumusnya sunyi, kedap, cepat, dan senyap alias rahasia, jangan banyak becanda dengan statement di publik yang bikin elus dada,” tuntasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Komisioner KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Alexander Marwata menyatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui lokasi kader PDIP Harun Masiku yang selama ini buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Alex berharap Harun Masiku segera menyerahkan diri saja, atau tim penyidik akan menyeretnya ke gedung merah putih, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan
.“Saya pikir sudah (diketahui lokasi Harun Masiku -red) oleh penyidik. Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkep. Mudah-mudahan,” kata Alex dalam pernyataannya, Selasa (11/6).
Kemudian, Alex juga menepis adanya anggapan kelanjutan proses hukum Harun Masiku berkaitan dengan konstelasi politik.Ia mengaku telah menanyakan kepada seluruh pimpinan KPK untuk memastikan tidak ada pihak yang mendompleng kepentingan.
“Sebenarnya nggak ada hubungannya ya karena kalau dari pimpinan sendiri nggak sampai ke sana. Nggak ada yang menghubungi satu pun pimpinan di antara empat,” ujarnya.“
Dan saya sudah tanya apakah ada perintah dari siapa pun pihak di luar? ‘Nggak ada, Pak Alex’. Ini normatif saja,” imbuhnya.