HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan terus mengembangkan pengusutan kasus dugaan suap pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pun termasuk munculnya beberapa nama dalam persidangan, seperti Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika memastikan pihaknya bakal transparan untuk menelusuri keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Adanya aliran uang sebagai tunjangan hari raya (THR) pejabat di Kemenhub sebelumnya terungkap dalam persidangan. Kisaran penerimaan uang itu antara 5 sampai 10 persen, dari nilai proyek dengan perkiraan nilai suap yang diterima mencapai sekitar Rp 14,5 miliar. Diduga salah satu pihak yang kecipratan uang tersebut adalah Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal.
Mengingat bukan cuma nama Risal yang disebut-sebut ikut menikmati “uang haram” proyek DJKA, Tessa memastikan pihaknya bakal jeli dan transparan untuk menelusuri keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Tessa memastikan nama-nama yang muncul di persidangan, termasuk akan menjadi bahan pertimbangan tim penyidik, untuk kemudian memutuskan pengembangan perkara rasuah tersebut.
“Kembali lagi, penyidik punya rencana penyidikan terkait perkara yang sedang ditangani. Ya, semua dikembalikan kebutuhan-kebutuhan penyidik di dalam memperkuat unsur-unsur perkara yang ditangani. Apakah memang yang sudah disebut itu dibutuhkan untuk menguatkan perkaranya maupun mungkin ada pengembangan, itu nanti bergantung pada kebutuhan penyidik,” ucap Tessa seperti dikutip Holopis.com, Kamis (20/6).
Meski belum mengetahui detail soal kapan pemeriksaan terhadap Risal kembali dilakukan, Tessa tidak memungkiri, keterangannya sangat dibutuhkan untuk proses penyidikan. Terlebih, KPK sejauh ini baru saja menjerat tersangka baru dalam kasus tersebut.
“Siapa yang dipanggil itu bergantung pada kebutuhan penyidik,” imbuh Tessa.